27 Okt 2020

A Fool

Gak terpikir untuk kembali ke platform menyedihkan ini. But, see? I'm back. Why? I don't know. Maybe because I'm pathetic. And I'm a fool. Absolutely fool. Tapi ini blog ku, kan? So, I can do whatever I want.

Belum lama ini, aku kira udah bisa kembali ke diriku yg sebelumnya. Benar-benar belum lama. Dua bulan. Baru dua bulan aku ngerasa tenang dan berpikir 'Oh. I can do this'. Sekarang? Completely gone. Completely destroyed.

Cuma karena satu kalimat dari mantan. Semua hancur. Di saat aku pikir aku udah bisa hadapi semuanya seperti sedia kala. Di saat aku pikir aku udah bisa hadapi semuanya lebih baik lagi. Nyatanya, itu hanya pikiranku. Hanya perasaanku. Nyatanya, aku belum berubah. Sampai kapan? Aku juga gak tahu.

Aku gak berusaha? Hell, no! I'm still trying even after years.

Itu sebabnya, saat 'aku lepas' dari semua itu, aku sangat, sangat bahagia. Aku ngerasa tenang. Aku ngerasa semua bebanku sudah terangkat. Aku bisa memulai hidupku lagi. Aku bisa memulai semuanya lagi. But then, it's just my thoughts. It's only an imagination.

I'm a fool. Totally. Absolutely. One hundred percent. With no doubt.

Aku punya satu penyanyi favorit. Gak cuma suaranya, kepribadiannya, tapi yg paling penting lagunya. Liriknya. Ada beberapa lagu yg... so relate with my feelings. It's so blunt, but so real.

"Maybe I'm the one who we should blame
For never thinking we'd end up this way
I don't need answers I need you to stay

Please don't let this love die young"

Ya.. Mungkin memang salahku. Mungkin jika harus ada yg disalahkan, itu aku. Aku yg selalu menganggap semua ini akan terus berlangsung. Aku yg selalu berpikir tak akan ada akhir. Aku yg selalu merasa semua akan baik-baik aja. Semua memang salahku. Sampai akhirnya itu terjadi. Dan aku sadar, ini salahku.

"But I, if I stay with you we won't make it
It's just something we gotta do

I think I wanna lose you
Just to find my way back to you
I think I wanna break up
Just to make it all up to you

I don't wanna let go
But I gotta let go"

Mungkin itu yg kamu rasakan waktu itu. Mungkin itu alasanmu yg dari dulu aku gak pernah ngerti. Tapi sekarang aku ngerti. Sekarang aku ngerti semuanya. Dan itu membuat aku jauh lebih sedih dan kecewa. Sama diriku sendiri. Sama semua yg ada di diriku. Even when I know I shouldn't blame myself for too long, but I can't. I can't help it. Cause I know it's true. Cause I know that's the truth.

"I know it's a bit late
But don't let me go
I still loves you

Hold on to me
Don't let go of me, please

Even if I do wrong
Understand me, please
Just stay by my side"

I wish I can say that. I wish I wasn't late. But when you said, 'everything is different now', that's when I realize, I'm late. Penyesalan datang di belakang. Tapi aku gak tau akan sesakit ini. Terlalu sakit sampai aku gak tau harus bertahan dimana, berpegang pada apa. Apa aku punya sesuatu untuk bertahan? Itu pertanyaan yg sesungguhnya.

"Do I miss you?
Or do I just miss the idea of you?"

Even after years, I'm still lost. There's no direction to guide me. There's no vehicle to take me. And, there's no voice to tell me. Even if there is, they just tell me that I'm not worth to do it. I can't.

Aku cuma mau tau keadaanmu. Apa kabarmu? Gimana perasaanmu sekarang? Apa yg kamu lakuin sekarang? Apa ada yg ngusik pikiranmu atau perasaanmu? Apa kamu bahagia? Apa kamu bahagia.. setelah aku pergi? Apa kamu merasa lebih baik.. setelah aku pergi? Apa.. Apa ini yg kamu inginkan? Apa ini yg kamu butuhkan selama ini?

Itu pertanyaan yg selalu ingin aku tanyakan. Tapi, biarlah itu tetap dalam benakku. Aku bahkan sekarang gak punya hak untuk melakukan apapun. Aku terlalu takut. Aku takut merusak kebahagiaanmu. Aku takut merusak kehidupanmu lagi.

Jadi, biarlah aku yg menderita sekarang.  Walaupun aku gak tau seberapa besar rasa sakit yg pernah kamu rasakan karena aku. Biarlah aku yg merasakan sakit itu sekarang. Aku gak bisa berharap. Aku gak boleh berharap lagi sekarang.

'Thantophobia;
(n.) the phobia of losing someone you love'

Lebih baik aku gak memulai apapun. Lebih aku gak merasakan apapun. Daripada aku harus berharap dan berharap, pada sesuatu yg aku tau hanya akan meninggalkan luka.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar